Hello pembaca, dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang cara trading dengan pivot point. Pivot point adalah salah satu indikator teknikal yang digunakan dalam trading untuk mengidentifikasi level support dan resistance. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara menggunakan pivot point dalam trading dan bagaimana mengidentifikasi level support dan resistance dengan indikator ini. Simak terus ya!
1. Apa itu Pivot Point?
Pivot point adalah level harga yang dihitung berdasarkan harga rata-rata tertinggi, terendah, dan penutupan pada periode waktu sebelumnya. Indikator ini dapat membantu trader untuk mengidentifikasi level support dan resistance dalam pasar.
2. Menghitung Pivot Point
Untuk menghitung pivot point, kita dapat menggunakan rumus berikut:
Pivot Point = (High + Low + Close) / 3
High = harga tertinggi sebelumnya
Low = harga terendah sebelumnya
Close = harga penutupan sebelumnya
Setelah kita mendapatkan nilai pivot point, kita dapat menghitung level support dan resistance dengan rumus berikut:
Support 1 = (2 x Pivot Point) – High
Resistance 1 = (2 x Pivot Point) – Low
Support 2 = Pivot Point – (High – Low)
Resistance 2 = Pivot Point + (High – Low)
Support 3 = Low – 2(High – Pivot Point)
Resistance 3 = High + 2(Pivot Point – Low)
3. Menggunakan Pivot Point dalam Trading
Setelah kita menghitung level support dan resistance, kita dapat menggunakan indikator ini dalam trading. Jika harga berada di atas level pivot point, maka biasnya bullish. Sebaliknya, jika harga berada di bawah level pivot point, maka biasnya bearish. Ketika harga mendekati level support, kita dapat mencari sinyal buy. Sebaliknya, ketika harga mendekati level resistance, kita dapat mencari sinyal sell.
4. Kelebihan Pivot Point
Salah satu kelebihan dari pivot point adalah kemampuannya untuk mengidentifikasi level support dan resistance secara akurat. Indikator ini juga mudah digunakan dan dapat diterapkan dalam berbagai instrumen trading.
5. Kekurangan Pivot Point
Salah satu kekurangan dari pivot point adalah penggunaannya yang terbatas pada periode waktu tertentu. Indikator ini juga tidak dapat memberikan sinyal trading yang akurat jika terjadi perubahan tren pasar yang signifikan.
6. Alternatif Lain
Ada beberapa alternatif lain yang dapat digunakan sebagai pengganti pivot point, seperti moving average, Bollinger bands, dan Fibonacci retracement. Setiap indikator memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, sehingga trader dapat memilih indikator yang sesuai dengan gaya trading dan strategi mereka.
7. FAQ
Q: Apakah pivot point dapat digunakan pada semua instrumen trading?
A: Ya, pivot point dapat digunakan pada instrumen trading apapun, seperti saham, forex, indeks, dan komoditas.
Q: Berapa periode waktu yang digunakan dalam menghitung pivot point?
A: Periode waktu yang digunakan dalam menghitung pivot point dapat bervariasi, tergantung pada preferensi dan strategi trading masing-masing trader.
Q: Apakah pivot point dapat digunakan dalam trading jangka pendek?
A: Ya, pivot point dapat digunakan dalam trading jangka pendek, seperti scalping dan day trading.
Kesimpulan
Setelah membaca artikel ini, kita dapat menyimpulkan bahwa pivot point adalah indikator teknikal yang dapat membantu trader dalam mengidentifikasi level support dan resistance. Indikator ini mudah digunakan dan dapat diterapkan dalam berbagai instrumen trading. Namun, pivot point juga memiliki kekurangan, seperti penggunaannya yang terbatas pada periode waktu tertentu. Sebagai alternatif, trader dapat menggunakan indikator lain seperti moving average, Bollinger bands, dan Fibonacci retracement.
Demikianlah artikel tentang cara trading dengan pivot point. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda dalam mengembangkan strategi trading Anda.