Hello, pembaca! Apakah Anda pernah mengalami ketidaknyamanan saat sedang bekerja atau bermain di komputer, tiba-tiba Windows melakukan update otomatis? Hal ini bisa sangat mengganggu, terutama jika Anda memiliki keterbatasan waktu atau sedang menggunakan koneksi internet yang lambat. Dalam artikel ini, kami akan membahas berbagai cara agar Windows tidak melakukan update otomatis. Simak dengan baik dan perhatikan setiap langkah yang kami berikan.
1. Melalui Pengaturan Windows
Cara pertama yang dapat Anda lakukan adalah melalui pengaturan Windows. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Buka menu Start dan pilih “Settings”.
- Pilih “Update & Security”.
- Pada tab “Windows Update”, klik “Advanced options”.
- Pilih “Pause updates for 7 days” untuk menunda update selama 7 hari. Anda juga dapat memilih opsi lain sesuai kebutuhan Anda.
Kelebihan dari metode ini adalah Anda dapat dengan mudah membatalkan penangguhan update kapan saja dan memperbarui Windows secara manual ketika Anda siap. Namun, kekurangannya adalah Anda perlu melakukan pengecekan secara rutin untuk memastikan bahwa Windows tetap diperbarui dengan patch keamanan terbaru.
2. Menghentikan Layanan Windows Update
Jika Anda ingin menghentikan layanan Windows Update sepenuhnya, langkah-langkahnya sebagai berikut:
- Buka jendela “Run” dengan menekan tombol “Windows + R”.
- Ketik “services.msc” dan tekan Enter.
- Cari layanan “Windows Update” dalam daftar.
- Klik kanan pada layanan tersebut dan pilih “Properties”.
- Pada bagian “Startup type”, pilih “Disabled”.
- Klik “Stop” untuk menghentikan layanan Windows Update.
- Klik “Apply” dan “OK” untuk menyimpan perubahan.
Dengan menghentikan layanan Windows Update, Anda memiliki kendali penuh atas pembaruan sistem operasi. Namun, perlu diingat bahwa tindakan ini dapat mengakibatkan komputer rentan terhadap serangan keamanan jika tidak melakukan update secara manual.
3. Menggunakan Group Policy Editor
Bagi pengguna Windows 10 Pro atau Enterprise, Anda dapat menggunakan Group Policy Editor untuk mengatur pengaturan update Windows. Berikut cara melakukannya:
- Buka jendela “Run” dengan menekan tombol “Windows + R”.
- Ketik “gpedit.msc” dan tekan Enter.
- Pada jendela Group Policy Editor, buka “Computer Configuration”, “Administrative Templates”, “Windows Components”, dan pilih “Windows Update”.
- Pada panel sebelah kanan, cari dan klik “Configure Automatic Updates”.
- Pilih “Enabled” dan pilih opsi yang sesuai dengan kebutuhan Anda, misalnya “Notify for download and notify for install”.
- Klik “Apply” dan “OK” untuk menyimpan perubahan.
Keuntungan menggunakan Group Policy Editor adalah Anda dapat mengontrol dengan lebih rinci kapan dan bagaimana Windows melakukan update. Namun, metode ini hanya tersedia untuk versi Windows tertentu.
4. Menggunakan Metered Connection
Jika Anda menggunakan koneksi internet yang memiliki kuota terbatas, Anda dapat memanfaatkannya untuk menghentikan update otomatis. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Buka “Settings” melalui menu Start.
- Pilih “Network & Internet” dan buka tab “Wi-Fi” atau “Ethernet”, tergantung pada jenis koneksi yang Anda gunakan.
- Pilih jaringan yang sedang Anda gunakan.
- Aktifkan opsi “Set as metered connection”.
Dengan mengaktifkan opsi “Set as metered connection”, Windows akan menganggap koneksi Anda sebagai koneksi berbayar dengan kuota terbatas, dan secara otomatis akan menunda update yang besar atau tidak penting. Namun, Anda perlu memperhatikan bahwa update penting masih tetap akan diunduh dan diinstal.
Alternatif Lain: Menggunakan Aplikasi Pihak Ketiga
Jika Anda merasa kesulitan dengan pengaturan Windows, Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan aplikasi pihak ketiga yang dirancang khusus untuk mengelola pembaruan Windows. Beberapa aplikasi populer antara lain adalah “Windows Update Blocker” dan “StopUpdates10”. Dengan menggunakan aplikasi ini, Anda dapat lebih mudah mengontrol dan mengatur pembaruan Windows sesuai keinginan Anda.
Tabel: Cara Agar Windows Tidak Update Otomatis
No. | Metode | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|---|
1 | Melalui Pengaturan Windows | Mudah digunakan dan dapat membatalkan penangguhan update | Perlu pengecekan rutin untuk memastikan update terbaru diperbarui |
2 | Menghentikan Layanan Windows Update | Anda memiliki kendali penuh atas pembaruan sistem operasi | Komputer rentan terhadap serangan keamanan jika tidak melakukan update manual |
3 | Menggunakan Group Policy Editor | Dapat mengontrol kapan dan bagaimana Windows melakukan update | Hanya tersedia untuk versi Windows tertentu |
4 | Menggunakan Metered Connection | Menunda update yang besar atau tidak penting | Update penting masih tetap akan diunduh dan diinstal |
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kami telah membahas berbagai cara agar Windows tidak melakukan update otomatis. Anda dapat menggunakan pengaturan Windows, menghentikan layanan Windows Update, menggunakan Group Policy Editor, atau memanfaatkan koneksi metered. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, jadi pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda. Jika Anda kesulitan dengan pengaturan Windows, Anda juga dapat mempertimbangkan penggunaan aplikasi pihak ketiga yang dirancang khusus untuk mengelola pembaruan Windows. Pastikan untuk selalu memperbarui Windows dengan patch keamanan terbaru, meskipun secara manual, untuk menjaga keamanan sistem operasi Anda.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apakah aman untuk tidak melakukan update Windows?
Secara umum, tidak disarankan untuk tidak melakukan update Windows karena update tersebut sering kali berisi perbaikan keamanan dan patch yang penting untuk melindungi sistem operasi Anda dari serangan malware dan kerentanan keamanan. Namun, jika Anda memiliki alasan khusus untuk menunda pembaruan, pastikan Anda tetap melakukan update secara manual secara berkala.
2. Bagaimana jika saya tidak ingin update otomatis tetapi masih ingin memperbarui aplikasi?
Jika Anda ingin memperbarui aplikasi tetapi tidak ingin Windows melakukan update otomatis, Anda dapat menggunakan pengaturan di aplikasi individual atau menggunakan opsi “Notify for download and notify for install” dalam Group Policy Editor. Dengan demikian, Anda akan diberi tahu ketika ada pembaruan tersedia dan Anda dapat memperbarui aplikasi secara manual.
3. Apakah ada risiko keamanan jika saya tidak melakukan update Windows?
Ya,ada risiko keamanan jika Anda tidak melakukan update Windows secara teratur. Update Windows sering kali mengandung perbaikan keamanan yang penting untuk melindungi sistem operasi Anda dari serangan malware dan kerentanan yang ditemukan. Dengan tidak melakukan update, Anda meninggalkan sistem Anda rentan terhadap serangan dan dapat mengakibatkan kebocoran data, kerusakan sistem, atau bahkan pencurian informasi pribadi.
Selain itu, tidak melakukan update juga dapat membuat kompatibilitas terganggu dengan perangkat keras dan perangkat lunak terbaru. Jika Anda tidak memperbarui Windows, Anda mungkin mengalami masalah dengan driver perangkat keras, aplikasi, atau fitur baru yang tidak kompatibel dengan versi Windows yang Anda gunakan.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk tetap melakukan update Windows secara teratur. Jika Anda tidak ingin update otomatis, pilihlah opsi yang memungkinkan Anda untuk memilih kapan dan bagaimana Windows melakukan pembaruan. Selalu periksa pembaruan secara manual dan pastikan Anda menginstal pembaruan keamanan yang penting.
Dalam kesimpulan, meskipun Anda dapat mengatur Windows agar tidak melakukan update otomatis, penting untuk diingat bahwa melakukan update secara teratur adalah langkah yang penting untuk menjaga keamanan dan kinerja sistem operasi Anda. Pilihlah metode yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan pastikan Anda tetap memperbarui Windows dengan patch keamanan terbaru secara manual.