Hello pembaca yang budiman, dalam artikel ini kami akan membahas tentang cara membatalkan update Windows. Seiring dengan perkembangan teknologi, Microsoft secara rutin merilis pembaruan sistem operasi Windows untuk meningkatkan kinerja, keamanan, dan fitur-fitur baru. Namun, terkadang pembaruan ini dapat menimbulkan masalah pada komputer Anda. Jika Anda mengalami kendala setelah melakukan update Windows dan ingin membatalkannya, kami akan memberikan panduan langkah demi langkah yang dapat Anda ikuti untuk mengatasi masalah tersebut.
1. Menggunakan Fitur “Rollback”
Salah satu cara paling sederhana untuk membatalkan update Windows adalah dengan menggunakan fitur “Rollback”. Fitur ini memungkinkan Anda untuk mengembalikan sistem operasi ke versi sebelumnya sebelum melakukan pembaruan. Berikut langkah-langkahnya:
- Buka “Settings” dengan mengklik menu “Start” dan pilih ikon “Settings” (ikon roda gigi).
- Pilih opsi “Update & Security”.
- Pada panel kiri, klik “Recovery”.
- Di bagian “Go back to the previous version of Windows 10”, klik tombol “Get started”.
- Ikuti petunjuk yang muncul di layar untuk menyelesaikan proses rollback.
Kelebihan dari metode ini adalah Anda dapat dengan mudah mengembalikan sistem operasi ke versi sebelumnya tanpa kehilangan data pribadi. Namun, perlu diingat bahwa fitur “Rollback” hanya tersedia dalam waktu terbatas setelah melakukan update Windows, biasanya selama 10 hari. Setelah melewati batas waktu tersebut, sistem operasi tidak akan menyimpan salinan versi sebelumnya dan Anda tidak akan dapat menggunakan fitur ini.
2. Menggunakan System Restore
Jika Anda tidak dapat menggunakan fitur “Rollback”, Anda dapat mencoba menggunakan fitur System Restore. Fitur ini memungkinkan Anda untuk mengembalikan sistem operasi ke titik pemulihan sebelum update Windows dilakukan. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Di menu “Start”, ketik “System Restore” pada kotak pencarian dan pilih “Create a restore point”.
- Pada jendela “System Properties”, pilih tab “System Protection”.
- Klik tombol “System Restore”.
- Pilih titik pemulihan sebelum update Windows dilakukan dan klik “Next”.
- Ikuti petunjuk yang muncul di layar untuk menyelesaikan proses restore.
Keuntungan dari menggunakan System Restore adalah Anda dapat memilih titik pemulihan yang sesuai dengan waktu sebelum Anda melakukan update Windows. Namun, perlu diingat bahwa fitur ini hanya akan berhasil jika Anda telah membuat titik pemulihan sebelumnya. Jadi, pastikan Anda secara rutin membuat titik pemulihan sistem untuk mengantisipasi kemungkinan masalah di masa depan.
3. Menonaktifkan Layanan Windows Update
Jika Anda ingin mencegah update Windows secara otomatis, Anda dapat menonaktifkan layanan Windows Update. Namun, perlu diingat bahwa dengan menonaktifkan layanan ini, Anda juga akan kehilangan fitur-fitur keamanan dan pembaruan sistem operasi terbaru. Berikut langkah-langkahnya:
- Di menu “Start”, ketik “services.msc” pada kotak pencarian dan tekan “Enter”.
- Pada jendela “Services”, cari “Windows Update” dan klik kanan untuk memilih opsi “Properties”.
- Pada bagian “Startup type”, pilih opsi “Disabled”.
- Klik tombol “Apply” dan “OK” untuk menyimpan perubahan.
Kelemahan dari metode ini adalah Anda tidak akan menerima pembaruan keamanan dan fitur-fitur baru dari Microsoft. Ini dapat meningkatkan risiko keamanan dan membuat komputer Anda rentan terhadap serangan malware dan virus. Jadi, pastikan untuk melakukan pembaruan sistem secara manual secara berkala untuk menjaga keamanan komputer Anda.
4. Menggunakan Perangkat Lunak Pihak Ketiga
Jika Anda merasa tidak nyaman melakukan langkah-langkah manual, Anda dapat menggunakan perangkat lunak pihak ketiga yang dirancang khusus untuk membatalkan update Windows. Perangkat lunak ini akan mencari dan menghapus pembaruan Windows yang mungkin menyebabkan masalah pada komputer Anda. Namun, perlu diingat bahwa menggunakan perangkat lunak pihak ketiga dapat memiliki risiko keamanan. Pastikan Anda mendownload dan menginstal perangkat lunak dari sumber yang terpercaya.
Alternatif Lain: Cara Mencegah Update Windows
Jika Anda ingin menghindari masalah yang mungkin timbul setelah melakukan update Windows, Anda dapat mencegah update secara otomatis dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
- Buka “Settings” dengan mengklik menu “Start” dan pilih ikon “Settings” (ikon roda gigi).
- Pilih opsi “Update & Security”.
- Pada panel kiri, klik “Windows Update”.
- Pada bagian “Advanced options”, klik “Pause updates for 7 days” untuk menunda pembaruan selama 7 hari.
Dengan mencegah update secara otomatis, Anda dapat mengatur waktu yang tepat untuk melakukan update Windows setelah mengetahui kestabilan dan kompatibilitasnya dengan sistem komputer Anda.
No | Metode | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|---|
1 | Fitur “Rollback” | Mudah digunakan dan tidak kehilangan data pribadi | Hanya tersedia dalam waktu terbatas |
2 | System Restore | Bisa memilih titik pemulihan yang sesuai | Hanya berhasil jika telah membuat titik pemulihan sebelumnya |
3 | Menonaktifkan Layanan Windows Update | Tidak akan mendapatkan pembaruan sistem otomatis | Kehilangan fitur keamanan dan pembaruan sistem operasi terbaru |
4 | Perangkat Lunak Pihak Ketiga | Memudahkan proses dengan langkah-langkah otomatis | Mungkin memiliki risiko keamanan |
Kesimpulan
Memahami cara membatalkan update Windows dapat membantu Anda mengatasi masalah yang mungkin timbul setelah melakukan pembaruan. Anda dapat memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda. Namun, perlu diingat bahwa pembaruan sistem operasi sangat penting untuk menjaga keamanan komputer Anda. Pastikan untuk melakukan pembaruan sistem secara rutin dan mengatur waktu yang tepat untuk melakukannya.
FAQ
1. Bagaimana cara mengetahui masalah yang disebabkan oleh update Windows?
Jawaban: Anda dapat memeriksa log pembaruan Windows di “Event Viewer” untuk mengetahui detail masalah yang terjadi setelah melakukan update.
2. Apakah saya harus selalu membatalkan update Windows?
Jawaban: Tidak. Update Windows penting untuk menjaga keamanan dan kinerja komputer Anda. Hanya batalkan update jika Anda mengalami masalah setelah melakukannya.
3. Bagaimana cara mengatur pembaruan Windows agar tidak mengganggu saat sedang bekerja?
Jawaban: Anda dapat mengatur “Active Hours” dimenu “Settings” untuk memberi tahu Windows tentang waktu kerja Anda sehingga pembaruan tidak akan mengganggu saat itu.
4. Apakah ada risiko keamanan jika saya menonaktifkan layanan Windows Update?
Jawaban: Ya, menonaktifkan layanan Windows Update dapat meningkatkan risiko keamanan karena Anda tidak akan menerima pembaruan keamanan terbaru. Pastikan untuk melakukan pembaruan sistem secara manual secara berkala untuk menjaga keamanan komputer Anda.
5. Apakah semua update Windows dapat menyebabkan masalah pada komputer?
Jawaban: Tidak semua update Windows menyebabkan masalah. Namun, terkadang pembaruan tersebut dapat tidak kompatibel dengan perangkat keras atau perangkat lunak tertentu pada komputer Anda, yang dapat menyebabkan masalah.
6. Bisakah saya menghapus pembaruan Windows secara permanen?
Jawaban: Tidak, Anda tidak dapat menghapus pembaruan Windows secara permanen. Namun, Anda dapat membatalkan atau mengembalikan sistem operasi ke versi sebelumnya untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul setelah melakukan pembaruan.
7. Apakah ada cara lain untuk mencegah update Windows selain yang disebutkan di atas?
Jawaban: Ya, Anda juga dapat menggunakan perangkat lunak pengatur pembaruan otomatis yang memungkinkan Anda untuk mengatur waktu dan jenis pembaruan yang ingin diinstal pada komputer Anda.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda dalam membatalkan update Windows dan mengatasi masalah yang mungkin timbul setelahnya. Tetap up-to-date dan aman dalam menggunakan sistem operasi Windows!