Cara Trading dengan Pivot Point

Hello pembaca, dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang cara trading dengan pivot point. Pivot point adalah salah satu indikator teknikal yang digunakan dalam trading untuk mengidentifikasi level support dan resistance. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara menggunakan pivot point dalam trading dan bagaimana mengidentifikasi level support dan resistance dengan indikator ini. Simak terus ya!

1. Apa itu Pivot Point?

Pivot point adalah level harga yang dihitung berdasarkan harga rata-rata tertinggi, terendah, dan penutupan pada periode waktu sebelumnya. Indikator ini dapat membantu trader untuk mengidentifikasi level support dan resistance dalam pasar.

2. Menghitung Pivot Point

Untuk menghitung pivot point, kita dapat menggunakan rumus berikut:

🔥 TRENDING :  Bitcoin Trading App: Cara Cepat Mendapatkan Keuntungan di Dunia Kripto

Pivot Point = (High + Low + Close) / 3

High = harga tertinggi sebelumnya

Low = harga terendah sebelumnya

Close = harga penutupan sebelumnya

Setelah kita mendapatkan nilai pivot point, kita dapat menghitung level support dan resistance dengan rumus berikut:

Support 1 = (2 x Pivot Point) – High

Resistance 1 = (2 x Pivot Point) – Low

Support 2 = Pivot Point – (High – Low)

Resistance 2 = Pivot Point + (High – Low)

Support 3 = Low – 2(High – Pivot Point)

Resistance 3 = High + 2(Pivot Point – Low)

3. Menggunakan Pivot Point dalam Trading

Setelah kita menghitung level support dan resistance, kita dapat menggunakan indikator ini dalam trading. Jika harga berada di atas level pivot point, maka biasnya bullish. Sebaliknya, jika harga berada di bawah level pivot point, maka biasnya bearish. Ketika harga mendekati level support, kita dapat mencari sinyal buy. Sebaliknya, ketika harga mendekati level resistance, kita dapat mencari sinyal sell.

🔥 TRENDING :  Cara Kirim Uang dari OVO ke DANA

4. Kelebihan Pivot Point

Salah satu kelebihan dari pivot point adalah kemampuannya untuk mengidentifikasi level support dan resistance secara akurat. Indikator ini juga mudah digunakan dan dapat diterapkan dalam berbagai instrumen trading.

5. Kekurangan Pivot Point

Salah satu kekurangan dari pivot point adalah penggunaannya yang terbatas pada periode waktu tertentu. Indikator ini juga tidak dapat memberikan sinyal trading yang akurat jika terjadi perubahan tren pasar yang signifikan.

6. Alternatif Lain

Ada beberapa alternatif lain yang dapat digunakan sebagai pengganti pivot point, seperti moving average, Bollinger bands, dan Fibonacci retracement. Setiap indikator memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, sehingga trader dapat memilih indikator yang sesuai dengan gaya trading dan strategi mereka.

7. FAQ

Q: Apakah pivot point dapat digunakan pada semua instrumen trading?

A: Ya, pivot point dapat digunakan pada instrumen trading apapun, seperti saham, forex, indeks, dan komoditas.

🔥 TRENDING :  Cara Deposit di Trade: Panduan Lengkap untuk Pemula

Q: Berapa periode waktu yang digunakan dalam menghitung pivot point?

A: Periode waktu yang digunakan dalam menghitung pivot point dapat bervariasi, tergantung pada preferensi dan strategi trading masing-masing trader.

Q: Apakah pivot point dapat digunakan dalam trading jangka pendek?

A: Ya, pivot point dapat digunakan dalam trading jangka pendek, seperti scalping dan day trading.

Kesimpulan

Setelah membaca artikel ini, kita dapat menyimpulkan bahwa pivot point adalah indikator teknikal yang dapat membantu trader dalam mengidentifikasi level support dan resistance. Indikator ini mudah digunakan dan dapat diterapkan dalam berbagai instrumen trading. Namun, pivot point juga memiliki kekurangan, seperti penggunaannya yang terbatas pada periode waktu tertentu. Sebagai alternatif, trader dapat menggunakan indikator lain seperti moving average, Bollinger bands, dan Fibonacci retracement.

Demikianlah artikel tentang cara trading dengan pivot point. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda dalam mengembangkan strategi trading Anda.